Dibantu IUWASH, Sanitasi 100 Persen Di 2019

Komitmen tersebut ditandatangani oleh Bupati Fadeli dan Ketua DPRD
Kabupaten Lamongan di Gust House, Senin (23/03). Dalam Dokumen tersebut
kedua pemangku kepentingan itu berkomitmen menempatkan berusaha
mewujudkan cakupan 100 persen layanan air minum dan 100 persen layanan
sanitasi pada tahun 2019.
Turut hadir dalam acara tersebut Louis O’Brien, Chief of Party IUWASH
Indonesia, Purwoko Hadi selaku Water Sanitation Financing &
Governance Advisor Jakarta serta Laksmi Cahyaniwati dari IUWASH Jawa
Timur.
Louis O’Brien mengatakan bahwa program IUWASH adalah program air,
sanitasi dan kebersihan perkotaan Indonesia yang berdurasi selama 5
tahun dan didanai oleh Pembangunan Internasional Amerika Serikat
(USAID).
“IUWASH berupaya membantu Pemerintah Indonesia meraih kemajuan untuk
mencapai MDG’s melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan
sanitasi yang aman, “ katanya menjelaskan.
Sedangkan Purwoko Hadi dalam pemaparan urgensi pengelolaan air minum,
sanitasi dan dampaknya menyampaikan bahwa akses air minum dan sanitasi
perkotaan di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan dengan negara
ASEAN yang lain. Yakni baru mencakup 32 persen akses terhadap air minum
perpipaan dan baru 71 persen sanitasi yang layak.
Dia menyebutkan pula bahwa 75 persen sungai di Indonesia tercemar dan
80 persen air tanahnya tercemar. Oleh karena itu diperlukan komitmen
diantara pemangku kepentingan untuk mewujudkan pelayanan akses air
bersih dan sanitasi bagi masyarakat serta memastikan anggaran untuk
program air bersih dan sanitasi tersebut.
Disambung oleh Bupati Fadeli, dia menyambut baik Program IUWASH dari
USAID yang telah dan akan kembali mendampingi Kabupaten Lamongan dalam
meningkatkan pelayanan air bersih dan sanitasi terhadap masyarakat.
Menurutnya, di Propinsi Jawa Timur, hanya 12 kabupaten/kota yang
mendapatkan pendampingan ini.
Penjelasan serupa disampaikan Kepala Bappeda Aris Wibawa. Dia
menyebut tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membangun komitmen
bersama antara eksekutif dan legislatif. “MoU ini untuk mewujudkan dan
memastikan alokasi anggaran untuk program air bersih dan sanitasi untuk
mewujudkan layanan prima akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat
Lamongan,” ungkap Aris Wibawa.
Dalam acara tersebut juga dipaparkan kondisi existing sanitasi di
Kabupaten Lamongan oleh Kepala Dinas PU Cipta Karya M. Wahyudi.
Disampaikan olehnya bahwa pendanaan sanitasi MCK plus plus sejak tahun
2011-2014 telah mencapai Rp. 5.028.972.000, dan program jambanisasi
keluarga sebesar Rp. 1.500.000.000.
Sedangkan Direktur PDAM Maksum menyampaikan bahwa sampai dengan saat
ini PDAM telah melayani 10 kecamatan yang terdiri dari 54 desa dengan
sistem pengelolaan air perpompaan menggunakan IPA lengkap. Yani melalui
IPA di Babat dengan kapasitas 190 liter/deitk, IPA Plosowahyu di
Kecamatan Lamongan berkapasitas 100 liter/detik, Di Kecamatan Sugio
(Waduk Gondang) 10 liter/detik, serta Sumur Bor dalam yang berada di
Desa Blimbing Kecamatan Paciran dengan kapasitas 20 liter/detik.
(Arz/Pto)
No Comment to " Dibantu IUWASH, Sanitasi 100 Persen Di 2019 "